Sabat ke 4 - 24 Juli 2021
Oleh Shanel Draper, 24 Tahun

Walaupun saya bertumbuh bersama keluarga di kota kecil, saya menyaksikan alkoholisme, penggunaan narkoba, dan kekerasan hampir setiap hari. Kondisi seperti itu sudah biasa. Saya teringat melihat orang-orang memasang pagar di luar sekolah, tetapi usaha tersebut tidak menghentikan penggunaan alkohol, narkoba, dan kekerasan masuk ke ruang kelas. Geng-geng mulai berkelahi dan membawa masuk narkoba serta alkohol.

Ini terjadi di sekolah menengah. Kadang hanya untuk berjalan pulang dari halte bus tidak aman bagi saya seorang diri. Mungkin hal-hal seperti ini yang menjadi alasan ibu dan bibi saya memutuskan untuk menarik saya dari sekolah negeri dan mengirim saya ke sekolah swasta. Pilihan pertama ibu adalah sekolah swasta di negara bagian New Mexico di AS, tetapi nama saya masih dalam daftar tunggu. Kemudian kami mempertimbangkan sekolah yang lain di New Mexico. Tetapi saya tidak dapat mengikutinya karena sekolah tersebut mengadakan kelas seharian penuh dan tidak memiliki asrama. Akhirnya, ibu melihat bahwa beberapa kerabat kami mengirimkan anak-anak mereka ke Holbrook Seventh-day Adventist Indian School di Arizona. Sekolah itu agak jauh dari rumah, tetapi ibu dan bibi saya memutuskan bahwa sekolah itulah yang terbaik bagi saya. Saya masuk kelas sembilan pada Agustus 2010. Pada awalnya sulit berada jauh dari keluarga. Saya tidak menemukan masalah untuk melakukan pekerjaan mandiri seperti mencuci baju, membersihkan kamar, dan yang terutama menjaga diri sendiri. Satu-satunya hal yang saya tidak siap adalah mengikuti kelas Alkitab. Saya sudah pernah ke gereja dengan bibi saya, tetapi saya pergi hanya karena saya tidak diperbolehkan untuk tinggal di rumah sendirian. Bibi-bibi saya telah membawa saya ke berbagai gereja dan bahkan ke Sekolah Alkitab Liburan. Tetap saja, saya tidak tahu bagaimana membaca Alkitab.

Di Holbrook, adalah hal yang memalukan jika tidak mengetahui bagaimana membaca Alkitab di sekolah Kristen. Tetapi perlahan saya mulai belajar tentang Yesus dan bagaimana Dia bekerja dalam hidup kita. Saya menyerahkan hati kepada Yesus.

Empat tahun kemudian, saya lulus dari Sekolah Indian Holbrook. Saya berkuliah di perguruan tinggi selama dua tahun namun kemudian beralih melakukan hal-hal lain. Kehidupan saya menjadi sibuk, dan saya kehilangan pandangan kepada Yesus serta bagaimana menjadi seorang Advent.

Ketika mengunjungi seorang teman di Texas, saya mendengar bahwa bibi saya, yang sudah seperti seorang ibu bagi saya, sedang sakit parah dan telah keluar masuk rumah sakit di Phoenix, Arizona. Saya langsung berangkat dengan pesawat dari Texas kembali ke Arizona pada hari ulang tahun saya untuk memberi kejutan kepada bibi saya. Saya menghabiskan waktu bersamanya sebelum dia meninggal beberapa hari kemudian.

Setelah kepergiannya, saya lari dari rumah dan kembali ke Texas. Tetapi saya tidak merasa bahagia. Ketika seorang teman dari Holbrook memberi informasi tentang lowongan pekerjaan sebagai pekerja di bagian gugus tugas di sekolah, saya langsung mengambil kesempatan itu. Ketika saya kembali, saya bekerja akrab dengan para siswa, dan itu membawa kebahagiaan yang sangat besar. Tahun berikutnya, sekolah meminta saya bekerja sebagai koordinator beasiswa. Kembali ke Holbrook telah mengubah hidup saya dalam banyak hal, dan rasanya luar biasa bisa dikelilingi oleh kasih sayang.

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda tiga tahun lalu yang telah membantu memulai pembangunan sebuah gedung olahraga yang baru dan pusat kesehatan yang bernama Pusat Hidup Baru di Holbrook Seventh-dayAdventist Indian School.

Persembahan Anda triwulan ini akan membantu penyelesaian fase kedua pusat kesehatan tersebut, di mana sekolah akan menangani tingginya angka obesitas, penyakit jantung, diabetes, depresi, dan bunuh diri di antara anak-anak dan orang muda Penduduk Asli Amerika.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama