Sabat ke 5 - 31 Juli 2021 | Arizona, AS
Oleh Nannette Ortiz, 53 Tahun
Bagaimanakah rasanya menjadi kepala asrama putri untuk sekelompok gadis dan remaja putri di HolbrookSeventh-day Adventist Indian School?
Saya bertemu Lily ketika saya pertama kali datang ke Sekolah Indian Holbrook. Gadis berusia 17 tahun itu segera mengangkat saya sebagai neneknya. Dia begitu bersemangat untuk membantu saya di asrama. "Bisakah saya membantumu untuk memanggang kue mu pekan ini?" Dia akan bertanya, atau, "Dapatkah saya membantumu menulis ayat Alkitab di papan tulis?"
Saya mengingat dengan jelas pertanyaan lain yang dia tanyakan kepada saya di awal tahun ajaran.
"Tahukah ibu bahwa saya harus menandatangani kontrak sebanyak dua kali tahun yang lalu?" dia bertanya.
Apa yang dia sedang bicarakan? Saya mendapati bahwa dia pernah mengalami depresi berat pada tahun ajaran sebelumnya sehingga dia dianggap berisiko membahayakan dirinya sendiri.
Dia telah menandatangani kontrak sebagai sebuah perjanjian untuk mencari bantuan sebelum melakukan sesuatu apa pun yang dapat membahayakan dirinya sendiri.
Banyak gadis yang datang ke Sekolah Indian Holbrook membawa beban emosional yang berat. Mereka pernah mengalami berbagai bentuk trauma bahkan sejak usia dini.
Saya teringat seorang siswi kelas dua, Rose, memberi tahu saya bahwa dia menyaksikan kejadian pembunuhan ayahnya.
Suatu malam, ketika saya bersiap meninggalkan meja kerja untuk pergi tidur, gadis kecil itu berlari ke arah saya dan melompat dalam pelukan saya.
"Saya tidak bisa tidur," katanya. "Saya melihat melalui jendela, ayah tersenyum kepada saya."
Saya membawanya kembali ke kamar dan menyanyi serta berdoa bersamanya. Saya sendiri kesulitan untuk tidur, memikirkan kejadian apa saja yang gadis-gadis itu telah lalui.
Dua bulan sebelum memasuki tahun ajaran yang baru, Lily menceritakan bagaimana dia tersiksa karena mimpi-mimpi buruk yang mengerikan. Ketika dia mulai menggambarkan mimpi buruk itu, saya mulai mengerti mengapa saya datang bekerja di sekolah ini. Tahukah Anda, saya pernah mengalami mimpi buruk yang sama ketika saya masih remaja. Tuhan ingin saya memiliki hubungan yang khusus dengan Lily agar saya dapat meyakinkannya bahwa dia juga, dapat mengatasi mimpi-mimpi buruk itu dengan pertolongan Tuhan. Saya mengatakan kepadanya bahwa Tuhan telah membebaskan saya dari mimpi-mimpi buruk dengan kuasa-Nya dan Dia juga dapat melakukan hal yang sama baginya.
Beberapa siswa lebih memilih tetap tinggal di sekolah daripada pulang ke rumah saat liburan. Ini terjadi karena lingkungan di rumah tidak nyaman. Saya teringat, Rose, siswi kelas dua, saat kembali dari liburan singkat bersama ibunya. Ketika saya membuka pintu asrama, dia memperhatikan sekelilingnya. Lalu dia menghela napas.
"Senang rasanya bisa pulang," katanya.
Lily berusaha menghindar untuk pulang. Sampai hari ini, saya tidak tahu trauma seperti apa yang telah dialaminya sehingga menyebabkan begitu banyak luka emosional. Tetapi bukan tugas saya untuk menyembuhkan. Tugas saya adalah untuk menunjukkan kasih sayang tanpa syarat kepada anak-anak perempuan ini, memahami bahwa saya adalah pengasuh mereka dan Tuhan adalah Pemberi Kesembuhan bagi mereka.
Pekan ini, sementara kami mempelajari cerita tentang Penciptaan, saya bertanya kepada Lily, "Apakah kamu mengetahui cerita ini sebelum datang ke sekolah ini?"
"Tidak,"jawabnya.
"Bagaimana dengan Alkitab? Apakah kamu melihat Alkitab di rumah atau di rumah Shimasani [nenek di pihak ibu]?"
Dia menggelengkan kepala. Pertama kali dia melihat Alkitab hanya ketika dia datang ke Sekolah Indian Holbrook.
Saya menjelaskan kepada Lily bahwa banyak orang di dunia menganggap cerita tentang Penciptaan sebagai cerita dongeng.
"Apa pendapatmu tentang cerita ini?" Saya bertanya.
Lily tidak merasa ragu.
"Bapak Hubbard, guru matematika, selalu memulai kelas . dengan renungan singkat," katanya. "Baru hari ini, beliau membuat kami berpikir saat dia mengatakan kepada kami bagaimana sesuatu tidak bisa muncul dari ketidakadaan. Pasti ada seorang Pencipta!"
Percakapan dengan Lily dan gadis-gadis lainnya mengingatkan saya pada ayat Alkitab yang terdapat dalam 1 Korintus 3:6, di mana Paulus berkata, "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan."
Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda tiga tahun lalu yang telah membantu memulai pembangunan sebuah gedung olahraga yang baru dan pusat kesehatan yang bernama Pusat Hidup Baru di HolbrookSeventh-day Adventlst Indian School. Persembahan Anda triwulan ini akan membantu penyelesaian fase kedua pusat kesehatan tersebut, yaitu sekolah akan membantu menangani tingginya angka obesitas, penyakit jantung, diabetes, depresi, dan bunuh diri di antara anak-anak dan orang muda penduduk asli Amerika.
Posting Komentar