Banyak anak yang tinggal di kepulauan Karibia memiliki nama julukan.

Crystal White mempunyai saudara perempuan yang dinamakan Catherine. Tetapi semua orang memanggilnya Polly karena dia banyak bicara seperti burung beo.

Crystal mempunyai saudara perempuan yang lain bernama Rochelle.Tetapi semua orang memanggilnya Mopsi karena dia kurus seperti tongkat pel.

Ayah Crystal memanggilnya Si Jelek.

Ayah memberi nama panggilan itu ketika suatu hari dia sedang duduk di tangga rumah mereka di desa Cumuto di Trinidad dan Tobago. Saat Ayah melewati dia di tangga, dia menepuk kaki Crystal.

"Hai, Jelek," katanya.

Crystal merasa tidak senang. Teman-teman sekolah terkadang memanggil sesuai dengan namanya di sekolah, tetapi sekarang malah ayahnya sendiri yang mengolok-oloknya di rumah.

"Aku tidak jelek," protes Crystal.

Ayah tidak mempertimbangkan kembali kata-katanya.

"Kamu adalah anak terjelek yang pernah saya buat," katanya.

Crystal merasa lebih tidak senang. Ayah memiliki sepuluh anak. Sekarang dia benar-benar merasa jelek.

Kata-kata ayah memengaruhi hidupnya. Dia mulai bergumul melawan depresi dan berpikir untuk bunuh diri. Dia membuat dirinya menderita kelaparan karena dia berpikir jika dia kurus maka dia akan terlihat cantik.

Setiap hari setelah pulang sekolah, dia menatap cermin yang ada di kamar tidurnya dan mulai mengkritik bagian-bagian tubuhnya.

"Mengapa dahimu harus begitu besar?"pikirnya, air mata pun mengalir di pipinya. "Kenapa gigimu harus sebegitu besarnya? Kenapa kamu harus begitu gemuk?"

Suatu hari ketika dia berdiri di depan cermin, mencela dirinya dan menangis, dia mendengar sebuah lagu dari radio.

"Ingatlah selalu bahwa engkau begitu elok," sang musisi bernyanyi. "Ingatlah selalu bahwa engkau dibuat dengan dahsyat dan ajaib oleh Tuhan. Engkau adalah anak Tuhan Yesus Kristus."

Kata-kata itu menyentak CrystaL Dia merenung, "Jika saya dibuat dengan dahsyat dan ajaib oleh Tuhan dan saya mencela segalanya, itu berarti saya memberitahu Tuhan bahwa Dia melakukan kesalahan."

Dia menangis lebih keras dan meminta pengampunan dari Tuhan. Air mata kesedihan dan rasa kasihan telah diubah menjadi air mata kebahagiaan. Dia memutuskan untuk menilai dirinya melalui mata Kristus daripada mata manusia.

Untuk pertama kalinya, pada usia 17 tahun, dia mulai melihat dirinya melalui mata Yesus. Ayat yang terdapat dalam Mazmur 139:14 memberikan sebuah arti yang baru, dan dia membaca dengan sukacita, "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."

Dia mulai makan seperti biasa lagi. Sup jagung dengan kentang, singkong, wortel, labu, dan talas terasa enak!

Dia tidak lagi merasa tak berharga. Dia mempunyai alasan untuk hidup.

Gantinya mengasihani dirinya sendiri, dia belajar untuk menyerahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan. Dia mulai percaya pada Tuhan, bukan hanya untuk kebutuhannya sehari-hari tetapi untuk kebahagiaannya juga. Dia menyadari bahwa tidak ada yang bisa mengambil sukacita yang datang dari Tuhan.

Setiap kali seseorang memanggil nama panggilannya, dia coba mengabaikan itu semua. Ketika ayah memanggilnya "Jelek," dia mengingat bahwa Tuhanlah yang menciptakannya.

"Inilah cara Tuhan menciptakan saya," katanya pada dirinya sendiri.

"Tuhan tidak melakukan kesalahan!"

Saat ini, Crystal berusia 33 tahun dan seorang pemimpin gereja yang senang mengabarkan kepada anak-anak muda bahwa Tuhan yang dia sembah tidak membuat kesalahan.

"Saya merasa seperti tidak ada seorang pun yang berada di samping saya ketika saya masih muda,"katanya."Saya ingin menjadi orang yang memberitahu orang lain bahwa Tuhan memiliki tujuan bagi mereka, seperti yang la miliki untuk saya."

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda tiga tahun lalu untuk membangun gedung gereja yang pertama di almamaternya Crystal, University of the Southern Caribbean, di Trinidad dan Tobago. Terima kasih juga telah mengingat universitas ini dengan Persembahan Sabat Ketiga Belas pada triwulan ini, yang akan membantu membuka "pusat pengaruh" Hidup yang Lebih Baik di kampus untuk melatih para mahasiswa menjadi misionaris bagi Yesus.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama