Maria Tordecilla - MEMINJAMKAN BERAS DAN GULA


Beberapa mahasiswa tampaknya membutuhkan lebih banyak bantuan daripada yang lain. Beatrice, ibu dari dua anak, menjadi contoh yang baik.

"Apakah kamu keberatan jika saya meminjam beras?" Beatrice bertanya pada pemilik rumah, Maria.

"Maria, sesama mahasiswa yang menyewakan kamar di rumahnya yang besar di Monetia, Kolombia, memberikannya beras.

Beberapa hari kemudian, Beatrice membutuhkan sesuatu yang lain.

"Bolehkah saya meminjam sedikit gula?" dia bertanya. Maria memberinya gula.

Kemudian Beatrice membutuhkan pisang, beras dan gula lebih banyak lagi. Maria tidak keberatan membantu Beatrice. Maria berdoa agar dia mengikuti dengan setia metode Kristus dalam menjangkau sesama. Dia telah membaca tulisan Ellen White mengenai metode Kristus dalam "The Ministry of Healing" atau buku Hidup yang Terbaik, hlm. 143, yang menuliskan, "Metode Kristus saja yang akan memberi keberhasilan sejati dalam menjangkau manusia. Juruselamat bergaul dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka, la menunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebutuhan mereka dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu la memanggil mereka:'Ikutlah Aku.'"

Karena Maria menunjukkan rasa simpati dan melayani kebutuhan Beatrice, kedua wanita ini menjalin persahabatan yang hangat. Ketika gereja Maria mengadakan pertemuan penginjilan, dia mengundang Beatrice untuk hadir. Beatrice menikmati pertemuan tersebut, dan kedua wanita itu mulai belajar Alkitab bersama. Setelah beberapa waktu, Beatrice dibaptis. Pertemuan doa dan pendalaman Alkitab terus berlanjut, dan putra Beatrice yang berusia 12 tahun serta putrinya yang berusia 8 tahun juga dibaptis. Mahasiswa lainnya yang menyewa kamar di rumah itu juga bergabung mengikuti pendalaman Alkitab mingguan, dan kelompok tersebut bertumbuh menjadi 30 orang.

Kemudian seorang mahasiswa lain menemui Maria untuk meminta bantuan. Dia memohon Maria untuk pergi bersamanya ke universitas dan memberikan dukungan moril saat dia berbicara dengan direktur universitas. Ketika mereka tiba di universitas, direktur merasa bingung atas kehadiran Maria.

"Siapa wanita ini?" Beliau bertanya pada pemuda itu.

"Wanita ini yang memimpin kelompok pendalaman Alkitab saya," jawabnya.

Terheran-heran, direktur itu meminta lebih banyak informasi. Maria menjelaskan bahwa sekelompok mahasiswa berkumpul setiap minggu untuk belajar Alkitab di rumahnya dan telah menjadi kelompok yang saling mendukung.

"Itu luar biasa!" kata direktur. "Tidak banyak orang yang memberikan bantuan tanpa pamrih di masa sekarang ini."

Dia meminta Maria agar pertemuan pendalaman Alkitab dipindahkan ke kampus universitas.

"Lagipula, pesertanya adalah mahasiswa di universitas ini," ujarnya.

Pihak universitas menyediakan tempat untuk kelompok tersebut di pusat studi mahasiswa, sebuah ruangan terbuka yang hanya terdapat kursi dan atap. Bangunan tersebut tidak memiliki dinding atau pintu sehingga mahasiswa yang lain bisa dengan cepat memperhatikan pertemuan tersebut, dan beberapa dari mereka meminta untuk bergabung. Kelompok itu bertambah menjadi 40 orang, termasuk tiga orang dosen.

Di antara mereka ada yang bernama Rosa, teman sekelas Maria yang awalnya enggan bergabung dalam pertemuan itu. Maria tidak memusingkan perihal tidak bergabungnya Rosa; dia hanya ingin menjadi sahabatnya. Dia menelepon dan mengirim SMS kepadanya. Dia mengundangnya makan di rumah. Rosa mengatakan dia takut untuk membaca Alkitab karena dia tidak ingin mengecewakan Yesus. Tetapi pada akhirnya dia bergabung dengan kelompok kecil itu. Saat dia mempelajari Alkitab dan berdoa, ketakutannya hilang dan dia mulai percaya kepada Yesus. Setelah beberapa bulan, dia menyerahkan hatinya kepada Yesus dan dibaptis.

Maria bersukacita karena Rosa telah menyerahkan hatinya kepada Yesus. Dalam tiga tahun sejak kelompok pendalaman Alkitab dimulai, Rosa merupakan orang muda kesepuluh yang sudah dibaptiskan.

Maria mengatakan alasan keberhasilan kelompok pendalaman Alkitab hanyalah dengan menggunakan metode Kristus itu sendiri.

"Saya menggunakan metode Kristus untuk mencari Rosa dan memanggilnya," katanya. "Saya menggunakan metode Kristus untuk menjangkau setiap orang muda yang ada di kelompok saya."

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan digunakan untuk membantu membuka sebuah "pusat pengaruh" Hidup yang Lebih Baik di Universitas Advent Hari Ketujuh di Kolombia, Universitas Advent Kolombia, yang terletak sekitar dua jam menggunakan pesawat dari kota asal Maria. Terima kasih telah merencanakan Persembahan Sabat Ketiga belas dengan limpah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama