Berita Mission 05 Juni 2021

Ketika Esther berusia 12 tahun, dia mulai berdoa dengan sebuah permintaan khusus setiap malam di kamar tidurnya di Villahermosa, Meksiko.

"Tolong carikan aku suami yang baik," doanya.

Ayah Esther pemabuk berat dan tak henti-hentinya bertengkar dengan ibunya. Dia sering mengancam Esther dan ibunya dengan pisau dapur, dan terkadang dia melemparkan pisau itu kepada mereka. Dia selalu tidak mengenai sasaran.

Esther sebenarnya tidak tahu bagaimana berdoa, tetapi dia percaya Tuhan bisa menolongnya.

Dia berbicara kepada-Nya seperti kepada seorang sahabat.

"Tolong berikan saya seorang suami yang baik, keluarga yang bahagia, dan seorang bayi,"dia berdoa.

Setelah lulus dari universitas, dia bertemu Luis ketika bekerja di toko obat. Dia adalah bosnya. Keduanya mulai menjalin hubungan dan Luis mengundangnya ke sebuah acara Sabat istimewa di gereja Advent Hari Ketujuh.

Dia langsung menyukai gereja itu. Orang-orang bersahabat, dan ia merasakan suatu kedamaian yang belum pernah ia alami. Dia mendengar dengan saksama sementara pengkhotbah berbicara tentang Daniel.

Tiba-tiba dia mendengar suara seorang laki-laki berbicara kepadanya.

"Ini tempatmu," kata suara itu. "Engkau berhak berada di tempat ini"

Esther menatap Luis.

"Apakah kamu sedang berbicara padaku?" dia bertanya.

"Aku tidak sedang berbicara denganmu," katanya. "Aku sedang duduk diam di sini."

Esther bertanya-tanya dalam hati apakah dia sudah tidak waras.

Ketika dia meninggalkan gereja setelah acara khotbah, suara itu terus berbicara di benaknya.

"Ini tempatmu," kata suara itu. "Engkau berhak berada di tempat ini."

Esther tidak mengerti siapa yang sedang berbicara. Tetapi dia merasa damai.

Sabat berikutnya, Esther memberi tahu Luis bahwa ia ingin mengikuti sesi pendalaman Alkitab.

Keesokan harinya, saudara perempuan Luis dan suaminya dengan senang hati datang ke rumah Esther untuk belajar Alkitab dengannya. Saat Esther belajar tentang Penciptaan dan Sepuluh Hukum, sebuah keinginan tumbuh dalam hatinya untuk mengetahui lebih banyak lagi. Dia juga mulai belajar Alkitab sendiri.

Pada suatu Minggu sore, Ayah pulang dalam keadaan mabuk berat saat Esther sedang belajar Alkitab bersama. Dia melihat pasangan Advent yang sudah menikah di ruang tamu dan langsung menuju ke dapur. Esther mendengar suara pecahan dan pukulan di dapur, kemudian Ayah memanggil Esther untuk datang menemuinya. Di dapur, Ayah mengangkat pisau dapur dengan geram. "Pergi dari rumah saya bersama dengan teman-temanmu," dia menggertak. "Jika kamu tidak pergi, saya akan membunuhmu."

Mata Esther membeliak. Itu bukan suara ayahnya. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Dia tampak seperti orang yang berbeda. Dia mencoba untuk berunding dengan ayahnya.

'Tolong untuk tenang," katanya. "Aku tidak menggunakan obat-obat terlarang, dan aku tidak minum alkohol. Aku sementara mencoba untuk mempelajari Alkitab, yang baik untuk hidupku."

Ayahnya menolak untuk mendengar.

"Saya akan membunuh orang-orang itu, dan saya akan membunuhmu "dia menggertak.

Esther meminta teman-teman gerejanya untuk segera meninggalkan rumah. Setelah berdoa bersamanya, pasangan itu pergi. Esther ke kamarnya dan menangis.

"Tolong, Tuhan, Engkau harus menolongku," katanya. "Saya tidak mau hidup seperti ini."

Dia merasa ada kedamaian. Keluar dari kamarnya, dia menemukan ayah di ruang tamu. Ketika ayah melihatnya, dia mulai tertawa terbahak-bahak. Esther merasa bahwa itu bukan ayah yang sedang tertawa. Dia berlari kembali ke kamar dan berdoa kembali.

'Tuhan, apa yang Engkau inginkan dariku?"dia berkata.

Dia segera merasakan jawabannya. Pada saat itu, dia memutuskan untuk menyerahkan hatinya kepada Yesus dan dibaptis.

Saat ini, setelah delapan tahun sejak kejadian itu, Esther melayani sebagai sekretaris jemaat dan direktur pemuda di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Amatitan di Villahermosa, Meksiko. Dia juga telah menikah dengan Luis, dan sedang mengandung bayi pertama mereka."Saya berdoa untuk suami yang baik, keluarga yang bahagia, dan seorang bayi," dia berkata. "Tuhan telah menjawab doa-doa saya."

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda pada triwulan pertama tahun 2018 yang telah membantu membangun sebuah ruang perawatan baru di Southeast Hospital, sebuah fasilitas Advent Hari Ketujuh di kota asal Esther, Villahermosa, Meksiko.


Esther Garcia, 35 Tahun

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama