Sabat ke 1 - 02 April 2022 | PENCIPTAAN
"Kisah Penciptaan" di dalam Kitab Kejadian sangat penting karena itu memiliki kebenaran sejarah yang sama dengan peristiwa-peristiwa lain dalam sejarah manusia dan sejarah ALKITAB.
Dan "Kisah Penciptaan" dalam Kejadian 1-2 berisi pelajaran tentang TUHAN dan kemanusiaan. Dan pelajaran kita Sabat ini, membuat kita memahami dengan lebih baik arti yang mendalam dari Sabat Hari Ketujuh. Kita akan merenungkan tindakan TUHAN dalam menciptakan manusia menurut gambar NYA. Kita akan mengerti tujuan dari pohon pengetahuan baik dan jahat dan tentang hubungannya dengan pohon kehidupan.
Dan pelajaran terpenting dari "Kisah Penciptaan" adalah pelajaran tentang kasih karunia. Karena sama seperti Penciptaan kita, Penebusan kita juga merupakan pemberian dari TUHAN. Dan betapa dalamnya kedua konsep, Penciptaan dan Penebusan, ada dalam perintah Sabat Hari Ketujuh.
5 Tujuan pelajaran saat ini, adalah untuk mengetahui;
1. Pesan penting apakah dari "Kisah Penciptaan"
dalam Kitab Kejadian? (Hari Minggu)
2. Apakah perbedaan Penciptaan versi Alkitab dan Evolusi?
(Hari Senin)
3. Apakah maksud TUHAN memberikan kita Hari Sabat? (Hari
Selasa)
4. Apakah yang dimaksud dengan manusia "diciptakan
menurut gambar dan rupa ALLAH?" (Hari Rabu)
5. Apakah tugas manusia setelah diciptakan oleh ALLAH? (Hari
Kamis)
MINGGU - ALLAH PENCIPTA
Dalam Kejadian 1, kesan pertama dari "Kisah Penciptaan" adalah "ALLAH Pencipta."
Kata "ALLAH" dalam Kej 1:1 ditempatkan di tengah ayat dan dalam nyanyian tradisional liturgi Ibrani ada aksen yang kuat untuk menekankan akan pentingnya ALLAH.
"Kisah Penciptaan" dimulai dengan penekanan pada ALLAH Pencipta. Dan Kitab Kejadian dimulai dengan dua gambaran ALLAH yang berbeda;
"Kisah Penciptaan" pertama (Kej 1:1-2:4) menampilkan supremasi ALLAH. Dimana kata "Elohim" menunjukkan keunggulan dan kekuatan, dan penggunaan bentuk jamak dari kata "Elohim" mengungkapkan gagasan keagungan dan transenden (luar biasa, diluar kesanggupan manusia).
"Kisah Penciptaan" kedua (Kej 2:4-25) menampilkan ALLAH sebagai pribadi yang imanen (berada dalam pikiran) YHWH, yang menunjukkan kedekatan dan hubungan dengan YHWH.
Sehingga "Kisah Penciptaan" secara keseluruhan merupakan seruan untuk menyembah TUHAN, untuk menyadari keagungan dan kekuatan TUHAN yang tak terbatas, dan pada saat yang sama mengakui ketergantungan kita kepada NYA karena DIA menciptakan kita (Mzm 100:3).
Pandangan tentang TUHAN yang agung dan berkuasa, dan yang
juga dekat, penuh kasih dalam hubungan dengan kita, berisi poin penting tentang
bagaimana kita harus mendekati TUHAN dalam ibadah.
Pelajaran penting hari Minggu:
"Pesan penting dari "Kisah Penciptaan" dalam
Kitab Kejadian adalah seruan untuk menyembah TUHAN, untuk menyadari keagungan
dan kekuatan TUHAN, dan mengakui ketergantungan kita kepada ALLAH
PENCIPTA."
SENIN - PENCIPTAAN
Di setiap tahapan Penciptaan, TUHAN menilai pekerjaan NYA sebagai tov, "baik." Secara umum kata sifat ini berarti bahwa pekerjaan Penciptaan TUHAN berhasil.
Kata Ibrani "tov" juga digunakan dalam Alkitab untuk mengungkapkan apresiasi estetika atas sesuatu yang indah (Kej 24:16). Frasa "itu baik" berarti bahwa ciptaan itu bekerja dengan baik, indah dan sempurna, dan tidak ada kejahatan di dalamnya.
Penjelasan tentang Penciptaan di Kitab Kejadian secara tegas bertentangan dengan teori evolusi, yang menyatakan bahwa dunia terbentuk secara progresif melalui serangkaian kejadian yang tidak disengaja, mulai dari kondisi inferior (lebih rendah) hingga kondisi superior (lebih tinggi).
Sementara Alkitab menegaskan bahwa ALLAH dengan sengaja menciptakan dunia (Kej 1:1). Tidak ada kebetulan atau untung-untungan tentang semua itu. Dunia tidak muncul dengan sendirinya tetapi sebagai hasil dari kehendak dan Firman TUHAN (Kej 1:3).
Karena kata kerja "bara" dalam Kejadian 1 diterjemahkan dengan "Pada mulanya TUHAN "menciptakan" langit dan bumi," dengan TUHAN sebagai subjeknya, dan itu menunjukkan bahwa: TUHAN berbicara, dan jadilah demikian.
"Kisah Penciptaan" memberi tahu kita bahwa
"segala sesuatu" dilakukan pada waktu itu, menurut Pencipta sendiri,
semuanya dinilai "sungguh amat baik" (Kej 1:31). Dan Kej 2:1
menyatakan bahwa peristiwa tersebut telah selesai termasuk Sabat, dalam tujuh
hari.
Pelajaran penting hari Senin:
“Perbedaannya adalah Alkitab menegaskan bahwa dunia tidak
muncul dengan sendirinya tetapi sebagai hasil dari kehendak dan Firman TUHAN
sedangkan Evolusi menyatakan bahwa dunia terbentuk secara progresif melalui
serangkaian kejadian yang tidak disengaja."
SELASA - SABAT
Setelah "TUHAN menyelesaikan" pekerjaan PenciptaanNYA, maka TUHAN menetapkan Hari Sabat.
Oleh karena itu, Sabat Hari Ketujuh adalah ekspresi dari iman kita bahwa TUHAN telah menyelesaikan pekerjaan NYA itu dengan "sungguh amat baik." Dan memelihara Hari Sabat berarti bergabung dengan TUHAN dalam pengakuan akan nilai dan keindahan ciptaan NYA.
Kita dapat beristirahat dari pekerjaan kita sama seperti TUHAN telah beristirahat dari pekerjaan NYA. Karena memelihara Sabat berarti mengatakan ya kepada Penciptaan TUHAN yang "sungguh amat baik," yang mencakup tubuh fisik kita.
Dan pemeliharaan Sabat itu merupakan rasa syukur atas Penciptaan TUHAN dan itulah mengapa kita dapat menikmati Penciptaan.
Hari Sabat juga merupakan tanda harapan bagi penderitaan umat manusia. Karena ungkapan "menyelesaikan pekerjaan" juga ada pada saat penyelesaian pembangunan Kemah Suci (Kel 40:33) dan penyelesaian pembangunan Bait Suci Salomo (1 Raj 7:40,51) dimana kedua tempat ini mengajarkan pelajaran Injil dan keselamatan.
Dan setelah kejatuhan, Hari Sabat, menunjuk pada mukjizat keselamatan, yang akan terjadi hanya melalui mukjizat Penciptaan Baru (Yes 65:17; Why 21:1). Jadi Sabat adalah tanda bahwa penderitaan dan pencobaan dunia ini akan berakhir juga.
Inilah mengapa YESUS memilih Hari Sabat sebagai hari yang
paling tepat untuk menyembuhkan orang sakit (Luk 13:13-16). Bertentangan dengan
tradisi yang dipegang oleh para pemimpin Yahudi, dengan penyembuhan Sabat yang
ditunjukkan YESUS mengarahkan kita pada harapan penebusan.
Pelajaran penting hari Selasa:
“Maksud TUHAN memberikan kita bersyukur dan menikmati
Penciptaan, dan sebagai tanda harapan bagi umat manusia."
RABU - PENCIPTAAN MANUSIA
Penciptaan manusia adalah tindakan terakhir TUHAN atas Penciptaan.
Dimana TUHAN menciptakan manusia menurut gambar NYA adalah pernyataan dari Alkitab. Dari semua ciptaan hanya manusia yang diciptakan menurut gambar ALLAH, "ALLAH menciptakan manusia menurut gambarNYA" (Kej 1:27).
Tetapi banyak orang yang memahami, ""menurut gambar ALLAH"* ini hanya sebagai fungsi administratif yaitu mewakili TUHAN, atau fungsi spiritual yang memiliki hubungan dengan TUHAN atau dengan sesamanya.
Pemahaman ini benar, tetapi mereka gagal memasukkan realitas penting dari bentuk fisik ciptaan ini. Kalau melihat ayat 26, ada dua kata yaitu "gambar" dan "rupa" yang menjelaskan realitas penting, "bentuk fisik" dari manusia. Dimana kata Ibrani "tselem" (gambar) mengacu pada bentuk konkret dari tubuh fisik, dan kata "demut" (rupa) mengacu pada kualitas abstrak Pribadi Ilahi.
Oleh karena itu, pengertian kata Ibrani tentang "gambar ALLAH" harus dipahami dalam pengertian menyeluruh dari pandangan alkitabiah tentang kodrat manusia. Jadi Alkitab menegaskan bahwa individu manusia diciptakan menurut gambar ALLAH baik secara fisik maupun juga secara spiritual.
EGW dalam Seri Membina, jld. 3, hlm. 11, menjelaskan: "Ketika Adam lahir dari tangan Pencipta, ia membawa dalam tubuh, pikiran, dan rohaninya sifat yang serupa dengan Khaliknya."
Selain penjelasan diatas, pemahaman tentang gambar ALLAH, termasuk tubuh fisik, ditegaskan dalam Kisah Penciptaan yaitu di Kej 2:7 bahwa "manusia itu menjadi makhluk yang hidup," secara harfiah, "jiwa yang hidup" (nefesh), sebagai hasil dari dua karya Ilahi: TUHAN "membentuk" dan TUHAN "bernafas."
Walaupun kata "nafas" sering mengacu pada dimensi spiritual, tetapi juga terkait erat dengan pernapasan yang merupakan bagian dari manusia. Jadi kata "nafas" itu adalah “nafas hidup" yaitu, napas (spiritual) dan kehidupan (fisik).
Lalu kemudian ALLAH melakukan karya ketiga NYA, yaitu
menciptakan perempuan dari tubuh laki-laki (Kej 2:21,22), cara untuk menekankan
bahwa perempuan memiliki sifat alamiah yang sama dengan laki-laki.
Pelajaran penting hari Rabu:
"Yang dimaksud dengan manusia "diciptakan menurut
gambar dan rupa ALLAH" adalah manusia diciptakan sesuai dengan fisik,
pikiran dan rohani daripada ALLAH.”
KAMIS - TUGAS MANUSIA
Setelah TUHAN menciptakan manusia (Adam), TUHAN menawarkan tiga pemberian (hadiah); Taman Eden (Kej 2:8), makanan (Kej 2:16), dan perempuan itu (Hawa) Kej 2:22.
Tetapi di Kej 2:15-17, ada tugas yang manusia (Adam) lakukan, tugas pertama yaitu "untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." Kata kerja "avad," (mengusahakan) mengacu pada kerja.
Jadi tidaklah cukup hanya menerima hadiah. Kita harus mengerjakannya dan membuatnya berhasil, sebuah pelajaran yang akan YESUS ulangi dalam perumpamaan NYA tentang talenta (Mat 25:14-30). Kata kerja "shamar" (memelihara) menyiratkan tanggung jawab untuk melestarikan apa yang telah diterima.
Lalu tugas kedua, menyangkut soal makanan. Kita harus ingat bahwa TUHAN berkata kepada Adam bahwa "semua pohon boleh kau makan buahnya dengan bebas" (Kej 2:16). Tetapi ada sebuah perintah yaitu mereka tidak boleh makan buah dari pohon "pengetahuan yang baik dan yang jahat."
Jadi sebagai bagian dari kasih karunia, ALLAH juga menambahkan batasan. Karena menikmati tanpa batasan apapun akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, prinsip benar ini harus tetap kita pegang sekarang ini.
Berikut tugas ketiga Adam, menyangkut perempuan pemberian dari TUHAN yaitu "laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya" (Kej 2:24). Pernyataan ini adalah ungkapan yang kuat yang menyoroti tanggung jawab manusia terhadap perjanjian perkawinan dan tujuan menjadi "satu daging."
Walaupun dalam hal ini pria yang harus meninggalkan orang tuanya tetapi perintah itu juga berlaku untuk wanita. Hal ini berkaitan dengan penggunaan generik (yang lazim/umum) di Alkitab yang mengutamakan maskulin (pria).
Karena bagaimanapun, ikatan pernikahan, memerlukan tanggung
jawab yang terletak pada pria dan wanita yang dipenuhi dengan kesetiaan satu
dengan yang lainnya.
Pelajaran penting hari Kamis:
“Tugas yang ALLAH berikan adalah
- Manusia harus mengerjakan dan bertanggung jawab atas semua yang ALLAH karuniakan.
- Kita harus memegang prinsip bahwa sebagai bagian dari kasih karunia, ALLAH juga menambahkan batasan.
- Tanggung jawab manusia terhadap perjanjian dan tujuan dari perkawinan."
TUHAN MEMBERKATI...
Posting Komentar