2nd Quarter, 2022
𝐊𝐞𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧
𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝟐, 𝐓𝐫𝐢𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞-𝟐, 𝟐-𝟖 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝟐𝟎𝟐𝟐
𝐒𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐨𝐫𝐞 - 𝟐 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
Ayat Hafalan:
"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15
"Ada banyak keyakinan bahwa pikiran tidak memiliki hak untuk menghibur. Adam percaya kebohongan Setan, sindiran licik terhadap karakter Tuhan. "Dan Tuhan Allah berfirman kepada manusia, dan berkata, Dari semua pohon yang ada di taman ini engkau boleh bebas memakannya; tetapi buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, janganlah kamu memakannya; karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti mati" (Kejadian 2:16, 17). Ketika Setan menggoda Hawa, dia berkata , "Apakah Allah berfirman, Janganlah kamu makan setiap buah pohon yang ada di taman ini?" Dan perempuan itu menjawab ular itu, Kami boleh memakan buah pohon-pohonan di taman ini, tetapi buah pohon yang ada di tengah-tengah taman itu, Allah berfirman, Jangan kamu makan buahnya, jangan juga kamu menyentuhnya, supaya kamu jangan mati. Dan ular itu berkata kepada perempuan itu, Kamu tidak akan mati, karena Allah mengetahui, bahwa pada hari kamu memakannya, maka matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat" (Kejadian 3:1-5)." 1SM 214.1
𝐌𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮 - 𝟑 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐔𝐥𝐚𝐫
Kejadian 3:1; 2 Korintus 11:3; Wahyu 12:7-9
Siapakah ular itu, dan bagaimana cara dia menipu Hawa?
“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” — Wahyu 12:9
Buah itu, tentunya menarik kepadanya, tetapi ia tergoda oleh pikiran dari hal memperoleh kesempatan untuk diangkat ke atas tahta Allah, untuk ditinggikan kepada kedudukan yang sama seperti yang dicita-citakan oleh Lucifer sendiri. Lucifer harus secara jujur percaya bahwa ia akan bisa jadi seperti Allah jika segala malaikat di dalam Surga berikut semua orang di bumi hanya mau tunduk kepada perintah-perintahnya.
Dan demikian itulah kita saksikan bahwa si Iblis itu telah menyesatkan Hawa pada landasan-landasan yang sama seperti ia sendiri telah menyesatkan dirinya dan semua malaikat-malaikatnya, hanya perbedaan yang ada ialah bahwa ia menyebabkan Hawa memakan buah pohon itu, yang mana ia sendiri berikut semua malaikatnya tidak mau memakannya. Akibatnya, Hawa telah berdosa melanggar juga keadaan fisiknya, oleh memakan sesuatu yang telah diciptakan bukan bagi makanan manusia, maka akibatnya ia mati. Tetapi Setan dan malaikat-malaikatnya masih tetap hidup.
𝐒𝐞𝐧𝐢𝐧 - 𝟒 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐁𝐮𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠
Kejadian 2:16, 17; 3;1-6
Bandingkan perkataan Tuhan kepada Adam dengan perkataan ular kepada perempuan itu. Apakah perbedaan antara perkataan tersebut?
“Hawa telah melebih-lebihkan kata-kata perintah Allah. Allah telah berkata kepada Adam dan Hawa, “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat janganlah kamu makan buahnya; karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti akan mati.” Dalam perdebatan Hawa dengan ular itu, Hawa menambahkan klausa, “Ataupun menyentuhnya, nanti kamu mati.” Di sinilah kelicikan ular itu terlihat. Pernyataan Hawa ini memberi keuntungan kepadanya, lalu ular itu pun memetik buah itu, dan meletakkannya di tangan Hawa, dan menyampaikan perkataan Hawa: "Dia berkata, 'Jika kamu menyentuhnya, kamu akan mati.' Kamu lihat tidak ada bahayanya menyentuh buah itu, tidak berbahaya juga memakannya.” Hawa menyerah pada tipu muslihat iblis dalam bentuk seekor ular. Dia pun memakan buah itu, dan tidak menyadari bahayanya secara langsung. Lalu dia memetik buah itu untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. 'Dan ketika perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, sedap dipandang mata, pohon yang menarik karena membuat orang bijaksana, maka dia pun mengambil buahnya, lalu memakannya, dan memberikan juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.'” RH 24 Februari 1874, par. 14
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐬𝐚 - 𝟓 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐇𝐚𝐝𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡
Kejadian 3:7-13
Mengapa Adam dan Hawa merasa perlu bersembunyi dari hadapan Allah?
Segera sesudah Adam dan Hawa memakan buah pohon yang terlarang itu, maka suatu perubahan yang menakjubkan telah terjadi. Mereka secepatnya melihat, bahwa terang kehidupan dan keindahan yang menyelubungi diri mereka itu telah lenyap, dan mereka mendapatkan diri mereka dalam keadaan telanjang, jelek, dan memalukan pada pemandangan mata. Akibatnya mereka mencoba untuk menutupi diri mereka dengan daun-daunan dan bersembunyi di antara pohon-pohonan. Walaupun demikian, penutupan tubuh dengan daun-daunan itu adalah tidak cukup, dan karenanya Tuhan membuatkan bagi mereka “baju-baju dari kulit binatang.”
𝐑𝐚𝐛𝐮 - 𝟔 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐍𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐬𝐢 𝐔𝐥𝐚𝐫
Kejadian 3:15
Apakah yang dikatakan Tuhan kepada ular di sini, dan apakah harapan yang tersirat?
Kita tidak mungkin salah memahami apa yang dimaksud dengan perempuan yang Tuhan maksudkan dalam ayat ini, karena hanya ada satu perempuan -- Hawa -- saat itu di bumi. Di hadapan Adam dan Hawa dan si ular, Tuhan mengucapkan kata-kata ini yang meramalkan masa depan dari benih Hawa dan ular itu. Tumit anak-anak Hawa akan dilukai oleh ular, si Iblis. Dan sebagai balasannya, anak-anak Hawa, keluarga manusia, akan meremukkan kepala Iblis, kepala ular. Sekarang Anda tahu bahwa jika kaki seseorang diamputasi, seseorang masih dapat hidup; tetapi ketika kepala seseorang dipenggal, hidupnya segera berakhir. Tuhan meramalkan di sini bahwa akan ada permusuhan antara yang baik dan yang jahat sepanjang waktu. Dan meskipun ular itu akan melukai keluarga manusia, namun keturunan Adam dan Hawa, akhirnya meremukkan kepala Setan. "Tetapi," Anda mungkin berkata, "Kristuslah yang melakukan itu." Saya tidak ingin membantah kata-kata Anda, tetapi sebenarnya Kristus melalui keluarga manusialah yang akan menggenapinya. Karena dalam Yeremia 51:20 Allah sendiri menyatakan bahwa Israel akan menjadi kapak perang-Nya, senjata perang-Nya; karena dengan Israel Dia akan menghancurkan bangsa-bangsa. Kemudian meskipun itu harus diselesaikan dengan kehendak dan arahan Kristus, namun Kristus akan melakukannya melalui umat-Nya. Dengan cara ini umat-Nya yang telah dilukai oleh Setan, akhirnya akan meremukkan kepala Setan.
𝐊𝐚𝐦𝐢𝐬 - 𝟕 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐍𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚
Kejadian 3:14-24
Sebagai akibat dari Kejatuhan, apa yang terjadi dengan Adam dan Hawa?
Di sini Allah banyak sekali memperlipat-gandakan kesusahan dan kandungan. Karena dosa, maka perempuan terpaksa harus melahirkan lebih banyak anak daripada yang akan dilahirkannya sekiranya dosa tidak masuk. Maka, dengan demikian, kita saksikan bahwa jumlah angka yang lengkap yang Allah kehendaki untuk mendiami bumi tentunya sudah akan tercapai lebih cepat kalau saja Adam dan Hawa tidak berdosa.
Kalau saja Allah telah memperbolehkan Adam dan Hawa untuk menetap di dalam Taman itu sesudah mereka berdosa lalu membiarkan mereka terus mencapai “pohon kehidupan” itu, maka olehnya Ia sudah akan mempertahankan kekekalan kehidupan mereka yang berdosa itu di dalam keadaan dosa mereka. Betapa berbahaya keadaanya, kalau saja – orang - orang berdosa terus hidup kekal selama - lamanya! Dan kalau saja Ia tetap memelihara mereka berikut semua keturunannya daripada mengalami kesengsaraan dan kematian, maka mereka tidak lagi dapat sampai menyadari akan apa artinya kehidupan yang berdosa itu. Tidak lagi dapat mereka mengerti apa arti dosa itu, seperti akan halnya si pemboros itu sebelum ia mengalami kerisauan itu sebelum ia mengalami kerisauan, kebangkrutan, kerja keras dan kemelaratan.
“Tetapi”, katamu, “Jika Tuhan tak dapat membawa Adam dan Hawa ke dalam Taman itu sebelum terlebih dulu mereka melewati kematian dan kebangkitan, maka mengapakah Ia harus mengutuki bumi dan membiarkan mereka memperoleh rotinya dengan peluh mukanya?” Dan mengapakah Ia harus membiarkan mereka memakan rotinya dengan penuh kesusahan selama 6000 tahun lamanya ? – Sebab semua orang yang pernah akan memasuki Kerajaan itu, yaitu kembali ke dalam Eden, wajib terlebih dulu kembali kepada dirinya sendiri seperti yang dilakukan oleh anak pemboros itu, sebab semua orang harus dibuat insyaf, bahwa apa saja yang di luar dari Taman itu adalah tidak lebih daripada makanan-makanan babi saja.
Sebab bekerja adalah penting dan karena orang- orang berdosa pada hakekatnya tidak menyukai pekerjaan, maka duri dan onak telah diciptakan untuk memaksa mereka untuk pergi bekerja bagi hidupnya. Jika kita membiarkan rumput-rumput yang tidak kayak itu di tanah lalu kita menghabiskan waktu kita dengan berfoya - foya saja, maka semuanya itu akan menghancurkan panen kita, sehingga kita seperti halnya anak pemboros itu akan kelak mengalami kelaparan. Jadi, tidak bekerja tidak makan. Allah yang Maha mengetahui mana yang terbaik bagi kita telah membuatnya supaya kita memperoleh hidup kita dengan jalan yang sukar, supaya kita bekerja sepanjang hari dengan hanya sedikit saja istirahat.
Orang - orang yang kembali kepada dirinya sendiri, maka bekerja bagi mereka adalah yang menyenangkan. Hanya orang bodoh yang tidak suka bekerja.
𝐉𝐮𝐦𝐚𝐭 - 𝟖 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥
𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐋𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧
“Pengetahuan yang Allah tidak kehendaki dari orang tua kita yang pertama itu miliki adalah pengetahuan mengenai dosa. Dan pada saat mereka menerima pernyataan Setan yang salah itu, ketidaktaatan dan pelanggaran diperkenalkan ke dunia kita. Ketidaktaatan terhadap perintah Allah yang tegas itu, dan percaya akan kebohongan Setan, membuka pintu air celaka atas dunia. Setan telah melanjutkan pekerjaan yang dimulai di Taman Eden. Dia telah bekerja dengan hati-hati, agar manusia dapat menerima pernyataannya sebagai bukti melawan Allah. Dia telah berusaha melawan Kristus dalam upaya-Nya untuk memulihkan peta Allah dalam diri manusia, dan menanamkan dalam jiwanya keserupaan Allah.” 1SM 214.2
“Keluarga umat manusia berada dalam bahaya karena pelanggaran mereka terhadap hukum Bapa. Tetapi Allah tidak meninggalkan orang berdosa sampai Dia menunjukkan obat untuk dosa. Putra tunggal Allah telah mati supaya kita dapat hidup. Allah telah menerima pengorbanan ini demi kita, sebagai pengganti dan jaminan kita, dengan syarat kita menerima Kristus dan percaya kepada-Nya. Orang berdosa harus datang dengan iman kepada Kristus, menerima jasa-jasa-Nya, meletakkan dosa-dosanya ke atas Penanggung Dosa, dan menerima pengampunan-Nya. Untuk alasan inilah Kristus datang ke bumi. Demikianlah kebenaran Kristus itu dihubungkan kepada orang berdosa yang bertobat dan percaya. Dia menjadi anggota keluarga kerajaan, anak Raja surgawi, ahli waris Allah, dan ahli waris bersama dengan Kristus.” 1SM 215.1
Untuk pelajaran selanjutnya, silahkan menghubungi:
𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐚𝐩𝐩: (+𝟔𝟐)𝟖𝟏𝟐-𝟖𝟕𝟕𝟐-𝟕𝟓𝟒𝟑, (+𝟔𝟑)𝟗𝟔𝟏-𝟗𝟓𝟒-𝟎𝟕𝟑𝟕
𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭@𝐭𝐡𝐫𝐞𝐞𝐚𝐧𝐠𝐞𝐥𝐬𝐡𝐞𝐫𝐚𝐥𝐝.𝐨𝐫𝐠
Posting Komentar