Sabat 2 - 10 Juli 2021 | Arizona, AS
Oleh Jodi Opitz, 39 Tahun

Saya dan suami saya, Derek, sedang menempuh perjalanan yang berdurasi tiga jam dari Holbrook Seventh-day Adventist Indian School ke Ibu Kota Arizona, Phoenix. Saya bekerja di Holbrook sebagai asisten di bagian administrasi dan pendaftaran, sedangkan Derek merupakan asisten di bagian pemeliharaan. Pada hari Sabat sore itu, saya yang menyetir jip kami, sementara Derek berbaring di kursi penumpang.

Kami terburu-buru karena sudah terlambat. Kami ke Phoenix untuk mendengarkan khotbah Sabat sore di sebuah gereja, tetapi kami harus terlebih dahulu menjemput ibu saya agar dia bisa pergi bersama kami.

Hujan deras sering turun selama berkendara. Kondisi jalan di sepanjang pegunungan itu basah, dan saya mengemudi melewati banyak tikungan tajam. Namun, saya terus menekan pedal gas. Sejumlah mobil melaju kencang di samping kami.

Kira-kira di separuh perjalanan, kendaraan kami mulai mengalami slip. Hanya dalam beberapa detik, jip berputar 180 derajat dan menabrak gundukan lumpur di samping jalan. Lalu menggelinding ke sisi Derek dan tergelincir ke jalan raya dalam posisi mundur kemudian berhenti sekitar 75 meter dari titik awal di mana terjadinya slip. Entah bagaimana, jip terhenti dalam posisi utuh tanpa terbalik.

Derek dan saya duduk dan merasa sangat syok. Derek berusaha untuk membuka pintu. Pintu itu tetap bergeming dan terganjal di rangka mobil. Derek mencium bau asap. Khawatir bahwa kendaraan akan terbakar, dia berseru: "Kita harus cepat keluar dari sini!"

Saat itu, pintu saya terbuka. "Apakah kamu baik-baik saja?" tanya wanita yang telah membuka pintu. Wanita itu telah menyaksikan seluruh peristiwa kecelakaan itu dan berhenti untuk membantu.

Jodi Opitz dan Suaminya Derek
Jodi Opitz dan Suaminya Derek

Beberapa menit kemudian sekelompok kecil orang mengelilingi kendaraan kami. Mereka bertanya apakah kami telah menghubungi truk derek. Kami belum melakukannya, dan sebelum kami sempat menjawab, sebuah truk derek berhenti tepat di depan kami. Pengemudi truk tersebut yang juga pemilik perusahaan derek, sedang dalam perjalanan dari dokter gigi. "Bisa saya bantu?" dia bertanya. 

Kemudian, tanpa kami memanggil polisi, seorang petugas polisi muncul untuk melancarkan arus lalu lintas yang melewati kami. Bantuannya sangat dibutuhkan karena kendaraan kami berhenti di dekat tikungan dan jalan menurun yang tak terlihat jelas oleh kendaraan yang datang mendekat.

Hanya dalam beberapa menit, jip kami dimuat ke truk derek dan siap untuk berangkat. Kami memeriksa kerusakan yang ada. Jip itu memiliki dua roda yang masih berfungsi serta kap dan atap yang tidak rusak, Selain itu semuanya telah hancur. Kendaraan itu rusak total.

Saya dan suami duduk di dalam truk derek, mencoba merenungkan kejadian yang baru saja terjadi. Kami sebenarnya bermaksud untuk membawa teman kami ke Phoenix hari itu, tetapi rencana itu tidak terlaksana. Biasanya kami bepergian dengan anjing kami, tetapi sore itu dia tidak bersama kami. Di sisi jalan yang berlawanan, jauh dari gundukan lumpur yang kami tabrak, terdapat jurang yang curam. Kami selamat dari kecelakaan itu dan hanya terdapat beberapa luka sayat, memar dan nyeri otot.

Bagaimana mungkin kami tidak menabrak mobil lain? Bagaimana bisa kami berhenti dengan sisi kanan yang terangkat? Kenapa kami tidak menabrak pagar pembatas dan terjun ke bawah pada ketinggian 100 kaki (30 meter)?

Satu-satunya jawaban adalah Tuhan menyelamatkan hidup kami. Dia mengurus semuanya bahkan sebelum kami menyiapkan keberangkatan kami. Kami kemudian mengetahui bahwa ada tiga teman dan keluarga yang merasa terpanggil untuk mendoakan kami hari itu. Tuhan menjawab doa mereka. Kurang dari sejam setelah kecelakaan itu, teman-teman dari Holbrook Seventh-day Adventist Indian School menjemput dan mengantar kami pulang.

Mazmur 94: 22 mengatakan, "Tetapi TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku." Begitu banyak perlindungan Tuhan saat kami di Holbrook Seventh-day Adventist Indian School. Kami sungguh berterima kasih kepada Tuhan atas penjagaan yang tak berkesudahan bagi kami.

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda yang berlimpah tiga tahun lalu sehingga telah membantu memulai pembangunan sebuah gedung olahraga yang baru dan pusat kesehatan yang bernama Pusat Hidup Baru di Holbrook Seventh-day Adventist Indian School.

Persembahan Anda triwulan ini akan membantu penyelesaian fase kedua pusat kesehatan tersebut, agar sekolah dapat menangani tingginya angka obesitas, penyakit jantung, diabetes, depresi, dan bunuh diri di antara anak-anak dan orang muda Penduduk Asli Amerika,

Oleh Jodi Opitz


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama