Selama masa kanak-kanak, saya mengalami hal-hal yang menurut saya tidak seharusnya dijalani oleh anak-anak. Saya menyaksikan orang-orang bermabuk-mabukan dan kehilangan akal sehat mereka karena narkoba. Saya menyaksikan orang-orang mengisap mariyuana dengan harapan merasa senang untuk waktu yang singkat.
Ibu saya seorang Navajo, dan ayah saya seorang Meksiko. Keluarga saya dulu begitu hangat dan penuh kasih, dan kami pergi ke gereja setiap hari Minggu. Tetapi kemudian ibu saya mulai meminum alkohol, dan segalanya tampak suram. Sebagai seorang gadis kecil, saya telah melihat ayah memukul ibu dengan tangan dan terkadang dengan stik biliar. Saya takut karena saya merasa lemah dan tak berdaya. Saya tidak memiliki kekuatan untuk melawan itu semua.
Ibu saya keluar masuk penjara atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, minum alkohol saat mengemudi, dan hal-hal lain. Keadaan itu sangat melukai batin saya.
Pada saat yang sama, ayah saya jarang berada di rumah. Dia banyak kali dideportasi ke Meksiko, tetapi dia terus kembali ke Amerika Serikat. Dia bahkan tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. Tetapi walaupun demikian Tuhan memberi saya kekuatan setiap hari untuk terus maju. Meskipun saya tidak mempunyai ayah duniawi yang peduli, saya memiliki Bapa Surgawi yang mengasihi saya.
Saya terbiasa menyembunyikan perasaan saya dan bertindak seolah-olah semuanya baik-baik saja. Kadang orang bertanya kepada saya bagaimana saya memendam semua perasaan saya. Memang terasa sulit, tetapi engkau akan terbiasa ketika tidak seorang pun mendengar apa yang engkau rasakan.
Seiring bertambahnya usia, saya berubah dan menjadi orang yang berbeda. Saya menjadi terlalu protektif terhadap adik-adik saya. Saya sering berkelahi, bolos sekolah supaya terlihat keren, dan mulai mengisap ganja.
Kemudian, ketika saya berusia 12 tahun, saya menyadari bahwa saya tidak ingin menjadi seperti orang tua saya. Tetapi saya tidak tahu harus berbuat apa.
Satu atau dua tahun kemudian; saya masuk Holbrook Seventh-day Adventist Indian School untuk memulai kelas sembilan.
Di sekolah ini, saya bertumbuh untuk mengasihi Kristus, dan saya menyadari jenis kasih yang Dia miliki untuk saya. Terlepas dari semua yang telah saya lalui, Tuhan mempunyai rencana untuk saya termasuk datang ke Holbrook.
Pemahaman saya tentang hidup telah berubah. Sekarang saya tahu bahwa Tuhan bersama saya sepanjang hidup saya. Saya hanya tidak menyadarinya. Dia selalu ada tepat di samping saya, memberi kekuatan untuk terus maju terlepas dengan apa yang telah saya alami. Sampai saat ini, Dia terus memberi saya kekuatan dalam segala sesuatu yang saya lakukan, dalam setiap keputusan yang saya ambil, dan setiap saat saya merasa seperti ingin menyerah.
Ayat favorit saya terdapat dalam Keluaran 14:14, yang mengatakan, "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Tuhan akan memberikan kemenangan atas apa pun yang Anda hadapi jika Anda mengizinkan Dia untuk menanganinya. Dia memegang Anda dengan tangan-Nya, dan Dia akan berperang untuk Anda.
Anda tidak sendirian.
Saya tidak sendiri.
Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda tiga tahun lalu yang telah membantu memulai pembangunan sebuah gedung olahraga yang baru dan pusat kesehatan yang bernama Pusat Hidup Baru di Sekolah Holbrook Seventh-day Adventist Indian SchooL Persembahan Anda triwulan ini akan dialokasikan untuk pusat kesehatan ini, sehingga sekolah dapat membantu menangani tingginya angka obesitas, penyakit jantung, diabetes, depresi, dan bunuh diri di antara anak-anak dan orang muda Penduduk Asli Amerika.
Posting Komentar