Ayat Inti:
Kejadian 3:15 "AKU akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
DOWNLOAD :
Peringatan jangan makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej 2:16,17) menunjukkan kepada kita bahwa, karena mereka sudah mengetahui yang baik, seharusnya mereka tidak perlu lagi mengetahui yang jahat.
Dan oleh karena ketidaktaatan mereka (Kej 2:17) maka mereka akan mati (Kej 3:19). Dan kita tahu akhirnya setelah mereka melanggar perintah ALLAH, mereka diusir dari Taman Eden (Kej 3:24), dengan demikian, sebagai orang berdosa mereka tidak memiliki akses kepada apa yang bisa memberi mereka kehidupan kekal (Kej 3:22).
Namun, di tengah kekacauan itu, muncul harapan yang ditemukan dalam Kej 3:15, yang disebut dengan "protoevangelium," atau "janji Injil yang pertama." Ya, ayat ini menyajikan janji Injil pertama yang ditemukan dalam Alkitab, pertama kali manusia diberi tahu bahwa, meskipun ada "Kejatuhan," TUHAN telah membuat jalan keluar bagi manusia.
5 Tujuan pelajaran saat ini, adalah untuk mengetahui;
1. Siapakah ular itu? Dan bagaimana dia melaksanakan tujuannya? (Hari Minggu)
2. Dua hal apakah yang Setan serang sehubungan dengan "buah terlarang?" (Hari Senin)
3. Apakah maksud TUHAN menginvestigasi manusia ketika mereka bersembunyi? (Hari Selasa)
4. Pengharapan apakah yang TUHAN berikan kepada manusia sehubungan dengan "nasib ular?" (Hari Rabu)
5. Bagaimanakah "nasib manusia" ditengah penghakiman yang TUHAN berikan kepada mereka? (Hari Kamis)
Hari Minggu : ULAR
Kejadian 3 dimulai dengan kata "ular." Dimana kata "ular" ini menunjukkan sepertinya pembaca sudah mengetahui siapa dia.
Jadi realitas (keberadaan) makhluk ini sudah ditegaskan dari kata pertama di pasal 3 ini. Dan Alkitab mengidentifikasi "ular" sebagai musuh ALLAH (Yes 27:1) dan secara eksplisit (tegas) Why 12:9 menyebut ular itu adalah "Iblis atau Setan." Demikian pula, di tradisi Timur Dekat kuno, ular itu melambangkan sebuah kekuatan jahat.
EGW, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 48, "Agar dapat melaksanakan pekerjaannya tanpa kelihatan, Setan menggunakan ular sebagai alatnya dalam usaha penipuannya."
Dan ketika berbicara tentang Iblis, dalam bentuk apa pun, Alkitab menggambarkan Iblis sebagai makhluk nyata dan bukan hanya simbol retoris atau abstrak untuk menggambarkan sisi jahat atau sisi gelap manusia.
Dan Ular (Setan) dalam melaksanakan tujuannya itu tidak menampilkan dirinya sebagai musuh TUHAN. Sebaliknya, ular sering mengutip Firman TUHAN, seolah-olah dia mendukung Firman TUHAN.
Sebagai contoh, ular tidak langsung membantah Hawa, tetapi ular mengajukan pertanyaan yang seolah-olah bahwa dia percaya pada apa yang TUHAN telah katakan. Ular bertanya: "Tentulah ALLAH berfirman ..." (Kej 3:1).
Jadi, kita bisa melihat betapa liciknya makhluk ini. Dan dengan kelicikannya, setan berhasil menipu tidak hanya Hawa tetapi juga banyak umat TUHAN.
(summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw)
Pelajaran penting hari Minggu:
"Ular itu adalah gambaran dari Setan (musuh ALLAH), yang dalam melaksanakan tujuannya sangatlah licik. Karena dia tidak menampilkan dirinya sebagai musuh ALLAH, sehingga banyak umat TUHAN yang tertipu."
Hari Senin : BUAH TERLARANG
Apakah perbedaan perintah TUHAN kepada Adam (Kej 2:16,17) dengan kata-kata Setan untuk Hawa (Kej 3:1-6) dan apakah arti dari perbedaan tersebut?
Perhatikan percakapan Hawa dengan Setan (Kej 3:1-6). Sepertinya Setan itu sekarang telah menggantikan TUHAN dan tahu lebih baik daripada TUHAN. Pada awalnya, Setan hanya mengajukan pertanyaan, tetapi kemudian Setan secara terbuka mempertanyakan niat TUHAN dan bahkan menentangNYA.
Dan serangan Setan menyangkut dua hal, kematian dan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Hal pertama, TUHAN dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa kematian mereka pasti (Kej 2:17), sedangkan Setan berkata sebaliknya bahwa mereka tidak akan mati, yang menyiratkan bahwa manusia itu baka (Kej 3:4). Hal kedua, TUHAN melarang Adam makan buah dari pohon tersebut (Kej 2:17), Sedangkan Setan mendorong mereka untuk memakan buah itu karena dengan memakannya mereka akan "menjadi seperti TUHAN" (Kej 3:5).
Dua argumen Setan, tentang keabadian dan menjadi seperti Tuhan, meyakinkan Hawa untuk memakan buah itu. Sangat menyedihkan begitu Hawa memutuskan untuk tidak menaati TUHAN dan memakan buah terlarang, Hawa bersikap seolah-olah TUHAN tidak ada dan digantikan oleh dirinya sendiri.
Hal itu dibuktikan dalam Kej 3:6, "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya," karena hal ini mengingatkan kita akan penilaian TUHAN atas ciptaanNYA, "ALLAH melihat bahwa ... itu baik" (Kej 1:4,10...).
Dimana kedua godaan ini, yaitu menjadi abadi dan menjadi seperti TUHAN, adalah dasar dari gagasan tentang keabadian dalam agama Mesir dan Yunani kuno. Keinginan akan keabadian yang mereka yakini sebagai atribut ketuhanan, membuat orang-orang ini menjadikan diri mereka sebagai "tuhan." Dan cara berpikir ini menyusup ke dalam budaya Yahudi-Kristen dan melahirkan kepercayaan akan jiwa yang baka, yang masih ada hingga saat ini di banyak gereja.
Pelajaran penting hari Senin:
“Dua serangan Setan kepada manusia sehubungan dengan "buah terlarang" adalah hal keabadian dan menjadi seperti TUHAN. Karena dua hal ini adalah hak TUHAN bukan hak orang yang sudah jatuh di dalam dosa"
Selasa : BERSEMBUNYI DARI TUHAN.
Dalam Kej 3:7-13, mengapakah Adam dan Hawa bersembunyi dari TUHAN? Mengapakah TUHAN mengajukan pertanyaan "Di manakah engkau?" Bagaimanakah cara Adam dan Hawa berupaya membenarkan perilaku mereka?
Setelah mereka berdosa, Adam dan Hawa merasakan ketelanjangan karena mereka telah kehilangan pakaian kemuliaan, yang mencerminkan hadirat TUHAN. Dan "gambar" TUHAN itu telah dipengaruhi oleh dosa.
Kata kerja Ibrani "asah" (membuat) dalam frasa mereka "membuat cawat" (Kej 3:7), diterapkan hanya untuk ALLAH Pencipta (Kej 1:7,16,25...). Jadi sesungguhnya, mereka telah mengambil hak Sang Pencipta ketika mereka berusaha menutupi dosa mereka, suatu tindakan yang dicela Paulus sebagai kebenaran melalui perbuatan (Gal 2:16).
Dan ketika TUHAN menanyakan kepada mereka pertanyaan retorik "Di manakah engkau?" (Kej 3:9), itu adalah pertanyaan yang sama yang ditanyakan TUHAN kepada Kain (Kej 4:9). Dan tentu saja, TUHAN tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Sebenarnya pertanyaan TUHAN itu diajukan untuk kepentingan mereka yang bersalah, yaitu untuk membantu mereka menyadari apa yang telah mereka lakukan dan pada saat yang sama, untuk menuntun mereka pada pertobatan dan keselamatan. Jadi sejak manusia jatuh dalam dosa, TUHAN telah bekerja untuk keselamatan dan penebusan mereka.
Dan dari cerita ini kita juga dapat melihat bahwa keputusan investigasi, yang dimulai dengan hakim yang menginterogasi pelakunya (Kej 3:9) untuk mempersiapkan dia menerima hukuman (Kej 3:14-19). Sesungguhnya TUHAN melakukannya untuk mendorong mereka kepada pertobatan, yang pada akhirnya akan membawa kepada keselamatan (Kej 3:15). Dan motif seperti ini terlihat di seluruh Alkitab.
Lalu selanjutnya, kita juga dapat melihat, seperti yang biasa terjadi pada orang berdosa, Adam dan Hawa berusaha untuk menghindari tuduhan, berusaha untuk menyalahkan orang lain. Terhadap pertanyaan TUHAN, di Kej 3:11 "Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Adam menjawab bahwa itu karena wanita yang TUHAN berikan kepadanya (Kej 3:12) sehingga menuntunnya untuk melakukan dosa. Dengan kata lain Adam mau menyatakan bahwa itu kesalahan TUHAN juga, bukan hanya kesalahannya saja.
Begitu juga Hawa, menjawab bahwa ular telah menipunya. Karena kata kerja Ibrani "nasha," (memperdaya) dalam Kej 3:13, berarti memberi orang harapan palsu dan membuat orang percaya bahwa mereka melakukan hal yang benar.
Jadi, Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan ular. Tapi faktanya, mereka berdua bersalah. Karena mereka berdua mencoba menyalahkan orang lain atas apa yang telah mereka lakukan.
Pelajaran penting hari Selasa:
“Maksud TUHAN menginvestigasi manusia adalah untuk mendorong manusia pada pertobatan, yang pada akhirnya akan membawa mereka kepada keselamatan."
Rabu : NASIB ULAR.
Apakah yang TUHAN katakan kepada ular di Kej 3:15, dan pengharapan apakah yang tersirat dalam ayat-ayat ini?
TUHAN memulai penghakimanNYA dengan ular karena dialah yang memulai keseluruhan drama. Di sini kita melihat semacam "pembalikan" Penciptaan. Karena sementara Penciptaan menuntun pada kehidupan, penghargaan akan kebaikan, dan berkat, sebaliknya penghakiman mengarah pada kematian, kejahatan, dan kutukan, tetapi pada saat yang sama di Kej 3:15 ini ada pengharapan dan janji keselamatan bagi manusia. Jadi sebelum Adam dan Hawa menerima hukuman, TUHAN memberikan mereka harapan penebusan.
Dan kalau kita perhatikan, ada paralel antara Kej 3:15 dan Why 12:17 disitu ada naga (ular), marah (permusuhan); benih (keturunan); dan wanita di Eden dan wanita dalam Why 12:17. "Pertentangan Besar" akan berlanjut hingga akhir zaman. Namun janji kekalahan Iblis sudah diberikan di Eden, kepala ular akan dihancurkan, sebuah tema yang lebih eksplisit diungkapkan dalam Kitab Wahyu, yang menggambarkan kematian terakhirnya (Why 20:10). Artinya, sejak awal, umat manusia diberi harapan bahwa akan ada jalan keluar dari kekacauan mengerikan yang datang dari pengetahuan tentang kejahatan, sebuah harapan yang bisa kita semua bagikan sekarang.
(summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw)
Pelajaran penting hari Rabu:
"Pengharapan yang TUHAN berikan kepada manusia sehubungan dengan "nasib ular" adalah sebelum manusia menerima hukuman, TUHAN telah memberikan manusia harapan penebusan.”
Kamis : NASIB MANUSIA.
Sebagai akibat kejatuhan, apakah yang terjadi dengan Adam dan Hawa?
Sementara penghakiman ALLAH atas ular secara eksplisit diidentifikasi sebagai kutukan (Kej 3:14), maka penghakiman ALLAH atas manusia bukanlah kutukan. Artinya, TUHAN memiliki rencana lain untuk manusia. Mereka ditawari harapan yang tidak ditawarkan kepada ular (Setan).
Lalu Kej 3:15 menyatakan bahwa penghakiman ALLAH atas Hawa itu mempunyai kaitan dengan penghakiman ular. Dimana kesejajaran Kej 3:15 dan Kej 3:16 dengan jelas menunjukkan bahwa nubuat tentang perempuan dalam Kej 3:16 harus dibaca sehubungan dengan "nubuatan Mesianik" dalam Kej 3:15. Oleh karena itu, penghakiman ALLAH atas Hawa, dalam soal melahirkan anak, harus dipahami dalam perspektif keselamatan (1 Tim 2:14,15).
Dan oleh karena Adam juga berdosa, maka akibatnya ia harus bekerja keras (Kej 3:17-19), dan dia kemudian akan "kembali" ke tanah tempat asalnya (Kej 3:19), sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi, dan itu tidak pernah menjadi bagian dari rencana awal TUHAN.
Sementara itu, seperti halnya orang tua yang penuh kasih, TUHAN menginginkan yang baik untuk manusia, bukan kejahatan. Tetapi walaupun sekarang mereka tahu kejahatan, TUHAN akan melakukan semua yang DIA bisa lakukan untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan. Jadi, bahkan di tengah penghakiman TUHAN dan ketidaktaatan mereka secara terbuka dan terang-terangan kepada TUHAN, tidak semua harapan untuk orang tua pertama kita hilang sama sekali.
Oleh karena itu, kita tidak punya alasan untuk meragukan TUHAN, meragukan Firman TUHAN, atau meragukan kasihNYA kepada kita.
Pelajaran penting hari Kamis:
“Manusia masih mempunyai harapan karena TUHAN menginginkan yang baik untuk manusia, TUHAN akan melakukan semua yang DIA bisa lakukan untuk menyelamatkan manusia."
TUHAN MEMBERKATI...
(summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw)
BACA ADVANCE COMMENTARY
(Bacaan Lanjutan Dari Komentar Ellen White)
DOWNLOAD :
Posting Komentar